Emas Turun, Pelaku Pasar Bersiap Hadapi Sikap Hawkish The Fed

Emas-naik

Harga emas bergerak turun pada perdagangan Selasa (9/12/2025) seiring pelaku pasar bersiap menghadapi kemungkinan sikap lebih hawkish dari The Fed. Pasar sebelumnya sudah memperhitungkan peluang pemangkasan suku bunga, namun investor kini menunggu sinyal seberapa agresif The Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya tahun depan.

Harga emas hari ini terlihat melemah 0,17% ke posisi US$ 4.183,58 per ons troi. Sementara kontrak berjangka emas Amerika Serikat (AS) pengiriman Desember turun 0,12% menjadi US$ 4.212,55 per ons troi.

Dikutip dari Reuters, analis pasar senior OANDA Kelvin Wong menjelaskan, pergerakan harga emas saat ini mencerminkan reposisi investor menjelang keputusan The Fed yang akan memulai pertemuan kebijakan dua harinya pada Selasa malam waktu AS.

“Awal bulan ini, Jerome Powell memberi sinyal bahwa pemangkasan suku bunga berpotensi bersifat hawkish. Karena itu, investor obligasi AS melakukan penyesuaian posisi,” ujarnya.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun bertahan dekat level tertinggi dalam 2,5 bulan yang tercapai pada Senin (8/12/2025).

Banyak analis memperkirakan The Fed akan melakukan ‘hawkish cut’, yaitu pemangkasan suku bunga yang tetap disertai panduan ketat dan proyeksi bahwa kelonggaran lebih lanjut memiliki ambang yang tinggi.

Sejumlah data ekonomi AS yang dirilis pekan lalu memperkuat pandangan bahwa bank sentral akan berhati-hati. Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), indikator inflasi favorit The Fed, berada sesuai ekspektasi. Sentimen konsumen juga membaik pada Desember.

Data Tenaga Kerja AS

Di sisi lain, data tenaga kerja AS sektor swasta pada November mencatat penurunan terbesar dalam lebih dari 2,5 tahun. Namun klaim pengangguran justru menyentuh level terendah dalam tiga tahun pada pekan yang berakhir 28 November.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar kini memberikan probabilitas 89% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan 9–10 Desember. Penurunan suku bunga biasanya menjadi katalis positif bagi emas sebagai aset tanpa imbal hasil.

Sementara itu, harga perak turun 0,2% menjadi US$ 58,05 per ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi US$ 59,32 pada 5 Desember lalu.

“Perak saat ini menjadi aset ber-beta tinggi di antara logam mulia,” ujar Wong.

Wong menambahkan rendahnya stok, kuatnya permintaan industri, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed turut mendorong momentum kenaikan perak hingga mampu mengungguli emas.

Untuk logam lainnya, platinum turun 0,29% ke level US$ 1.649,56 dan palladium melemah 0,33% menjadi US$ 1.471,03.

Sumber : Investor.id