Emas Menguat, Analis Prediksi Cetak Rekor Baru

Dolar-dan-Emas

Harga emas global masih bergerak dalam tren bullish pada pekan ini, ditopang ekspektasi bahwa The Fed segera menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Optimisme tersebut membuat para analis melihat peluang emas kembali menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH).

Pada penutupan Jumat (28/11/2025), harga emas melejit 1,76% ke level US$ 4.230,63 per ons troi. Dalam sepekan, emas melesat 4,05%, sepanjang November naik 5,12%, dan sepanjang 2025 sudah terbang 61,53%. Adapun rekor ATH saat ini adalah US$ 4.381,6 per ons troi yang dicetak pada 20 Oktober 2025.

Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menilai kenaikan emas masih kuat meski volatilitas jangka pendek tetap terbuka. “Pelaku pasar memperkirakan The Fed segera melonggarkan kebijakan moneternya. Ini melemahkan dolar AS dan menurunkan opportunity cost memegang emas,” ujarnya dalam risetnya.

Secara teknikal, Andy memperkirakan harga emas berpotensi naik menuju US$ 4.381 dalam sepekan, yang menjadi resistance psikologis penting. Sebaliknya, peluang koreksi terbuka jika harga menembus support US$ 3.867. Dalam skenario negatif, penurunan bisa berlanjut hingga US$ 3.718.

Menurut dia, dolar AS bisa menguat kembali jika muncul sentimen hawkish, data ekonomi yang kuat, atau kenaikan yield obligasi. Namun secara umum, pelemahan dolar dan turunnya yield tetap menjadi sentimen positif bagi emas. “Ketika suku bunga turun dan dolar melemah, investor global kembali ke aset safe haven seperti emas,” jelas Andy.

Andy menegaskan, saat ini pasar juga memantau sejumlah indikator penting seperti indeks manufaktur, data tenaga kerja, serta pernyataan lanjutan dari pejabat The Fed. Di tengah tekanan inflasi global dan melemahnya kepercayaan terhadap mata uang fiat, emas tetap dianggap sebagai aset lindung nilai yang relevan.

“Pasar akan terus bergerak mengikuti perkembangan kebijakan moneter AS dan dinamika ekonomi global, sementara investor disarankan tetap memperhatikan volatilitas yang meningkat dalam beberapa sesi perdagangan terakhir,” jelasnya.

Tren Akhir 2025

Pengamat pasar komoditas Ibrahim Assuaibi menjelaskan, hingga akhir 2025, harga emas masih dalam tren penguatan. Sedangkan untuk pergerakan Senin (1/12/2025), harga emas jika turun akan berada di support di US$ 4.072 dan apabila naik menuju resistance di US$ 4.263. Sedangkan dalam sepekan, potensi penguatan menuju US$ 4.328 per ons troi.

“Sementara proyeksi akhir tahun target teknikal di US$ 4.410 per ons troi,” tegasnya.

Ibrahim menjelaskan bahwa sejumlah faktor besar mendorong reli emas saat ini, mulai dari pemangkasan suku bunga The Fed, isu pergantian Ketua The Fed pada awal 2026, geopolitik global masih rawan, hingga ituasi politik AS turut menciptakan volatilitas.

“Jika ketidakpastian meningkat dan dolar melemah, harga emas cenderung kembali menguat hingga akhir tahun,” ujar Ibrahim

Sumber : Investor.id